Wednesday, February 21, 2018

Surah Fussilat Ayat 30

Adapun tanda yang hanya diketahui oleh seseorang yang hendak meninggal adalah adanya ‘bisyarah’ atau kabar gembira dari Allah bahwa dia telah mendapat keridhaan Allah dan berhak mendapat kemuliaan dari-Nya sebagai bentuk keutamaan yang diberikan Allah kepadanya. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman;


إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّـهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushshilat:30).

Tuesday, February 20, 2018

Kata-kata indah untuk dimengertikan..

Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat,
Rupanya dia menutup kekurangannya tanpa perlu berkeluh kesah.


Aku melihat hidup teman-temanku tak ada duka dan kepedihan,
Rupanya dia pandai menutup dukanya dengan bersyukur dan redha.


Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian,
Rupanya dia begitu menikmati badai hujan dlm kehidupannya.


Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna,
Rupanya dia berbahagia dengan apa yang dia ada.

Aku melihat hidup jiran tetanggaku sangat beruntung,
Ternyata dia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung.


Setiap hari aku belajar memahami dan mengamati setiap hidup orang yang aku temui..
Ternyata aku yang kurang mensyukuri nikmat Allah..
Bahawa di satu sudut dunia lain masih ada yang belum beruntung memiliki apa yang aku ada saat ini.


Dan satu hal yang aku ketahui, bahawa Allah tak pernah mengurangkan ketetapan-Nya.
Hanya akulah yang masih saja mengkufuri nikmat suratan takdir Ilahi.
Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain.
Mungkin aku tak tahu dimana rezekiku.
Tapi rezekiku tahu dimana diriku berada.


Dari lautan biru, bumi dan gunung,
Allah telah memerintahkannya menuju kepadaku.
Allah menjamin rezekiku, sejak aku dalam kandungan ibuku lagi.

Amatlah keliru bila bertawakkal rezeki dimaknai dari hasil bekerja.
Kerana bekerja adalah ibadah, sedang rezeki itu urusan-Nya..
Melalaikan kebenaran dan gelisah dengan apa yang dijamin-Nya,
adalah kekeliruan berganda..


Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati.
Mereka lupa bahawa hakikat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya.


Rezeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita,
Allah menaruh sekehendak-Nya.
Ikhtiar itu perbuatan.
Rezeki itu kejutan.


Dan yang tidak boleh dilupakan,
setiap hakikat rezeki akan ditanya kelak,
“Dari mana dan digunakan untuk apa”


Kerana rezeki hanyalah “hak pakai”, bukan “hak milik”…
Halalnya dihisab dan haramnya diazab.
Maka, aku tidak boleh merasa iri pada rezeki orang lain.

Alhamdullillah dengan apa yang aku ada,

Terima Kasih Ya Allah
walaupun kadangkala aku persoalkan KetentuanMu


Allahu .

Hanya padaMU aku berserah

Ya Allah,

Aku tidak meminta apa2 untuk DIRIKU
tapi aku menerima semua yang aku PERLUKAN

Hanya padaMU
Aku berserah.

Nukilan rasa
Zuraini Zahari
20022018

Monday, February 19, 2018

Doaku untuk hari ini


Ya Allah ..hanya kau yang lebih mengetahui atas apa yang tersembunyi dari kalamMu.

Nukilan rasa
Zuraini Zahari
19022018